Minggu, 23 Februari 2014

Pengertian Lukisan dan aliran-alirannya



Lukisan adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan memulaskan berbagai warna, dengan kedalaman warna/pigmen dalam pelarut dan gen pengikat (lem) menggunakan air sebagai medium pengencer. Gen pegikat dapat berupa minyak linen untuk cat minyak dengan pengencer terpenthin pada permukaan atau penyangga seperti kertas, kanvas, atau dinding. Ini dilakukan oleh seorang pelukis dengan kedalaman warna dan cita rasa seorang pelukis. Perlu kita ketahui bahwa di dunia ini terdapat banyak macam jenis Lukisan.
Berikut ini adalah aliran-aliran seni lukis yang berkembang di dunia :
1. Naturalisme = Menangkap object keindahan alam sekitar, termasuk seni lukis tradisional.
2. Ekspresionisme = Sebuah lukisan ungkapan hati baik dilihat dari cara melukisnya (menyederhanakan garis-garis).
3. Abstract = Sebuah lukisan yang meninggalkan bentuk-bentuk umum, lebih berorientasi pada simbol-simbol serta perpaduan warna.
4. Impresionisme = Sebuah gaya melukis dengan menekankan pada kesan pencahayaan dan warna yang kuat, sementara bentuk tidak menjadi prioritas. Aliran ini digunakan oleh Claude Monet.
5. Realisme = Mencoba menangkap object apa adanya.
6. Surialisme = Sebuah lukisan realisme atau naturalisme namun merupakan daya khayal dan sesuatu yang kadang tidak mungkin atau sebuah mimpi.
7. Kubisme = Sebuah gaya melukis dengan menekankan pada bentuk-bentuk simetri dan keluar dari aturan-aturan realisme dan naturalisme.Aliran ini digunakan oleh Pablo Picasso.
8. Minimalisme = Sebuah gaya melukis dengan semakin meninggalkan realitas atau wujud.
9. Formalisme = Sebuah gaya yang membebaskan kanvas dari beban, membiarkan tanpa detail, lukisan tanpa pesan.
10. Representasional = Sebuah gaya melukis dengan mengeksplore potret atau tubuh sendiri.
Untuk melukis
Jenis lukisan bermacam-macam sehingga media untuk membuatnya juga bermacam-macam. Bahan yang dipakai untuk bidang yang dilukis misalnya kertas, kain kanvas, tripleks, hardboard tembok, dan lain-lain. Sedangkan bahan yang untuk menimbulkan bentuk obyek pada kanvas atau bidang lukis lainnya dapat berwujud cat, pastel, tinta, bulu ayam, dan lain-lain. Alat yang digunakan untuk melukis dengan cat yaitu kuas dan palet. Kuas untuk tinta dan cat air bertangkai pendek dan bulunya lemas, sedangkan kuas cat minyak bertangkai panjang dan bulunya agak kaku. Palet digunakan untuk mencampur cat. Untuk melukis dengan kanvas biasanya digunakan sandaran berkaki tiga yang disebut easel.
Seni Lukis
Dalam membuat sebuah karya seni lukis, para seniman menentukan tujuan pembuatan karya tersebut. Tujuan – tujuan yang dipilih oleh para seniman anta lain adalah : tujuan religious, tujuan magis, tujuan simbolis, tujuan estetis, tujuan komersil, dan tujuan ekspresi.

Penjelasannya dapat dilihat di bawah ini

1. Tujuan religious
Seorang seniman yang memiliki tujuan religious menjadikan lukisan yang dibuatnya sebagai pengabdian yang ditujukan kepada tuhan, nenek moyang, atau pun para dewa, baik itu politheisme maupun juga monotheisme. Salah satu lukisan yang dibuat dengan tujuan religious adalah lukisan pada gua – gua Leang di Maros, Sulawesi Selatan.


2. Tujuan magis
Seorang seniman yang memiliki tujuan magis menjadikan lukisan yang dibuat untuk mendatang kan magis atau sihir. Lukisan ini bersifat primitive. Akan tetapi pelukis modern juga banyak melukis tema dan motif primitive agar menimbulkan pesan magis. Mereka menganut paham primitivisme. Seniman – seniman yang banyak melukis tema dan motif primitive banyak terdapat di Bali.

3. Tujuan simbolis
Seorang seniman yang memiliki tujuan simbolik melakukan kegiatan melukis untuk 
melambangkan suatu cita – cita kehidupan pribadi atau pun kelompok. Misalnya cita – cita berupa kebahagiaan, kedamaian, kekuatan, dan kehendak positif yang bermanfaat bagi manusia. Contoh lukisan yang dibuat dengan tujuan simbolik adalah lukisan Kepahlawanan Pangeran Diponegoro karya Basuki Abdullah.

4. Tujuan estetis
Seorang seniman yang memiliki tujuan estetis akan melukis dengan semata – mata mengutamakan rasa keindahan saja sehingga lukisannya dapat dinikmati sebagai penghias dekorasi. Contoh lukisan dengan tujuan estetis adalah lukisan pemandangan atau lukisan kegiatan masyarakat.

5. Tujuan komersil
Seorang seniman yang memiliki tujuan komersil akan melukis dengan mengutamakan selera pembeli. Contohnya pelukis di jalan yang menawarkan lukis wajah.

6. Tujuan ekspresi
Seorang pelukis yang melukis dengan tujuan ekspresi akan melukis untuk mengekspresikan perasaannya sendiri tanpa melihat unsure – unsure lain. Di sini seniman benar – benar total mencurahkan semua ekspresi dan perasaannya ke dalam sebuah lukisan. Teknik yang dipakai pun beragam dan biasanya seorang seniman ini mempunyai teknik khas tersendiri.

1 komentar: